08 April 2012


Official Summary:
In a future Chicago, 16-year-old Beatrice Prior must choose among five predetermined factions to define her identity for the rest of her life, a decision made more difficult when she discovers that she is an anomaly who does not fit into any one group, and that the society she lives in is not perfect after all.

Review:
Divergent, sebuah novel distopia yang dikabarkan akan menyaingi The Hunger Games. Atau, benarkah begitu?

Di masa depan, masyarakat di bagi menjadi lima golongan (faction). Amity (Persahabatan), Erudite (Terpelajar), Candor (Kejujuran), Dauntless (Berani) dan Abnegation (Ketidak egoisan).

Semua anak yang hingga berumur 16 tahun akan disekolahkan sebelum mereka bisa memilih faction yang mereka inginkan. Mereka bisa pindah dari faction tempat mereka dilahirkan. Selanjutnya, pendidikan akan dilanjutkan oleh faction yang mereka pilih. Namun, untuk bisa menjadi seorang anggota, rintangan yang harus dihadapi tidaklah gampang. Mereka harus melalui proses inisiasi sebelum akhirnya resmi menjadi anggota faction. Jika mereka tidak lolos, maka mereka tidak akan mempunyai faction (factionless).

Beatrice Prior, seorang gadis 16 tahun dari Abnegation merasa tidak cocok dengan lingkungannya. Ia merasa sebagian dirinya termasuk dalam faction lain. Soon, ia harus memilih faction mana yang akan ia pilih untuk mengabiskan hidupnya. Apakah ia akan menjadi selfless dan hidup sebagai seorang Abnegation demi keluarganya, atau ia akan menjadi selfish dan meninggalkan keluarganya untuk pindah ke faction lain yang dia inginkan?

Masyarakat yang dihadirkan oleh Roth sebenarnya cukup unik dan original, namun ia gagal untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya masyarakat ini berfungsi. Apa sebenarnya fungsi dari masing-masing faction? Dan bagaimana sejarahnya hingga terbentuk masyarakat ini? Roth hanya menjelaskan bahwa lima golongan masyarakat ini dibentuk agar masyarakat berfungsi lebih baik dan mencegah terjadinya perang seperti yang terjadi di masa lalu.

Beberapa plot masih banyak yang hilang dan tidak masuk akal, beberapa tokoh sulit dipahami dan apa motif dibalik tindakan-tindakan tokoh tersebut.

Dan yang saya sayangkan, hampir keseluruhan isi buku ini berisi tentang proses inisiasi Beatrice yang setiap harinya berbeda dan penuh dengan aksi. Pada akhir-akhir buku barulah kita mendapatkan twist plot.Namun, buku ini dari awal sudah mengambil predictable road. For me, anyway.

Tokoh utama, Beatrice juga saya pikir tidak terlalu mempunyai  kepribadian. I couldn’t connect with her. Ia memfokuskan diri untuk menjadi berani, dan saya pikir ia agak-sedikit-terlalu egois. Dan terakhir, arti dari Divergent sendiri ternyata tidak terlalu membuat oh-wow-moment.

Namun, walapun begitu, buku ini tetap memberikan kita tentang persahabatan, kebulatan tekad, keberanian, dan nilai-nilai baik lainnya yang saya harapkan dari sebuah cerita.

But, regardless, I enjoy this book and I can’t wait for the next installment. Saya merekomendasikan buku ini bagi pembaca novel distopia dengan plot ringan. And plus, it’s a quick read. This is not amazing book, but it’s not bad either.  

So, what do you think guys? is it the next Hunger Games or not? You have to read and decide it by yourself.

And last, I give this book 2.5 – 3 out of 5 stars. 

0 comments